Pentingnya Niat Dalam Beramal

Niatmu ganjaranmu


Kenapa mesti ragu berbuat baik atau membahagiakan orang lain ? Sebab kita ngga tahu, amalan mana yang kelak dapat menyelamatkan. Bahkan ibarat walau "hanya" dengan menjumput remah sampah dijalan sekalipun ? Iya. Beneran. Untuk apa ragu ?


produksispot.blogspot.com - Jujur, memang mungkin terasa terlalu berlebihan kalau ganjaran kenikmatan tanpa tanding dariNya sekarang dan nanti, cuman seharga menyingkirkan duri kecil atau sekedar menyenangkan hati orang lain. Tetapi siapa yang nyangka, kalau ternyata ada tu seorang tunasusila yang akhirnya sukses meraih derajat yang tinggi disisiNya hanya karena perbuatan "sepele", melepaskan rasa haus seekor anjing ?

Artinya, ternyata jauh lebih penting dari amal yg dilakukan, besar atau kecilnya, mulia atau tidaknya menurut penilaian manusia, adalah niat dibalik semua amal itu. Karena sebesar apapun amal jika niatnya salah, maka takkan ada manfaatnya. Sebaliknya. Seremeh apapun (menurut penilaian manusia) suatu amal, tetapi kalau niatnya  benar, niscaya akan mendatangkan manfaat sekaligus bernilai dihadapanNya . Bermanfaat dan bernilai tidak hanya untuk dunia, tetapi juga akhirat. Sangat bisa jadi, mungkin itulah yang kemudian menjadi jalan meraih ridhaNya.

                                   : عَنْ أَمِيرِ المُؤمِنينَ أَبي حَفْصٍ عُمَرَ بْنِ الخَطَّابِ رَضيَ اللهُ تعالى عنْهُ قَالَ:
       سَمِعْتُ رَسُولَ اللهِ يَقُولُ: إِنَّمَا الأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ، وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى، فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إِلى اللهِ وَرَسُوله فَهِجْرَتُهُ إلى اللهِ وَرَسُوله، وَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ لِدُنْيَا يُصِيْبُهَا، أَو امْرأَة يَنْكِحُهَا، فَهِجْرَتُهُ إِلى مَا هَاجَرَ إِلَيْه

ِ(رواه إماما المحدثين أبو عبد الله محمد بن إسماعيل بن إبراهيم بن المغيرة بن بَرْدِزْبَهْ البخاري، وأبو الحسين مسلم بن الحجَّاج بن مسلم القشيري النيسابوري، في صحيحيهما اللَذين هما أصح الكتب المصنفة)

Artinya : Dari Amirul Mu’minin, Abi Hafsh Umar bin Al Khattab Radhiyallahuanhu, dia berkata: Saya mendengar Rasulullaah Shallallaahu’alaihi wasallam bersabda: Sesungguhnya setiap perbuatan tergantung niatnya. Dan sesungguhnya setiap orang (akan dibalas) berdasarkan apa yang dia niatkan. Siapa yang hijrahnya karena (ingin mendapatkan keridhaan) Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya kepada (keridhaan) Allah dan Rasul-Nya. Dan siapa yang hijrahnya karena dunia yang dikehendakinya atau karena wanita yang ingin dinikahinya maka hijrahnya (akan bernilai sebagaimana) yang dia niatkan. 

(Riwayat dua imam hadits, Abu Abdullah Muhammad bin Isma’il bin Ibrahim bin Al Mughirah bin Bardizbah Al Bukhari dan Abu Al Husain Muslim bin Al Hajjaj bin Muslim Al Qusyairi An Naishaburi dan kedua kitab Shahihnya yang merupakan kitab yang paling shahih yang pernah dikarang) (Diambil dari maktabah samilah kitab hadits Arbain An Nawawy)

Jadi, masih adakah amal besar atau kecil itu sebenarnya ? Atau, masih begitu sederhanakah andil niat dibalik perbuatan ? Yuk be smart. "Mikir ...!" kata Cak Lontong.

Sukses semuanya. Aamiin ...

Wassalam


No comments:

Post a Comment